Makassar, 30 April 2021, M.S.S.
2 Raja-raja 6:1-7:21
“Fungsi Suara Kenabian Elisa dalam Mengatasi Kelaparan”
Elisa Memimpin dengan Kuasa Allah
Kepemimpinan
Elisa tergambar jelas ketika negeri Aram menyerang Samaria. Dalam menghadapi
resiko, ia tidak gentar, karena ia mempunyai keyakinan yang lebih besar dari
yang lain. Ia mampu melihat kuasa Allah yang bekerja walaupun tidak kasat mata.
Elisa mampu menyusun strategi yang cerdik untuk membebaskan penduduk Samaria
dari ancaman Aram tanpa kekerasan yang akan merugikan kedua bela pihak, yakni
orang Aram dan orang Samaria. Dari semua yang dia lakukan sebagai seorang
pemimpin, ia merupakan pemimpin yang berdoa dan dilengkapi dengan kuasa yang
dari Allah sendiri. Bisa dikatakan bahwa sikap yang demikian merupakan rahasia
sukses untuk menjadi seorang pemimpin.
Tindakan Elisa Saat Mengatasi Kelaparan
Pengepungan
yang dilakukan oleh orang-orang Aram terhadap orang Israel di Samaria berdampak
pada harga-harga barang yang makin meroket sehingga makin tidak terjangkau oleh
rakyat. Akibatnya, kelaparan yang hebat melanda seluruh daerah Samaria.
Hebatnya kelaparan yang terjadi pada saat itu mengakibatkan rakyat tidak bisa
mengontor diri dan memakan anaknya sendiri. Kehidupan Elia yang dipenuhi dengan
kuasa Allah ia mampu mengatasi kelaparan tersebut dan karena pertolongan Allah,
semua apa yang Elisa katakan terjadi dan menjadi nyata. Elia mampu menyatakan suara
Allah yang bekerja melaluinya untuk menyatakan bahwa kuasa Allah ada dan nyata
bagi umat pilihannya. Ketika kita ingin mendalami kuasa yang Allah nyatakan
melalui perkataan-perkataan Elisa yang kemudian menjadi suatu yang nyata
terjadi yakni, yang pertama bahwa Allah telah mengacaukan pasukan Aram sehingga
mereka meninggalkan perkemahan dengan segala isinya begitu saja, bahkan segala
yang mereka miliki termasuk pakaian dan perhiasan mereka pun ditinggalkan di
tempat perkemahan. Mereka mengira bahwa pasukan Samaria telah datang untuk
mengepung mereka, padahal tidaklah demikian. Allah bertindak membela umat-Nya.
Peristiwa
dimana kuasa Allah sangat nyata melalui Elisa yakni dapat kita simak dari sikap
Yoram yang sempat meragukan perbuatan Allah. Yoram menganggap bahwa berita
tentang keempat orang kusta yang disampaikan oleh Elisa tersebut hanya
merupakan stategi orang Arama dalam melakukan penyerangan, tetapi justru
sebaliknya, perkataan Elisa menyadi jelas dan nyata bahwa, keempat orang kusta
itu justru memberitakan kabar baik kepada penduduk Samaria. Hal yang juga nyata
terjadi kuasa Allah melalui kenabian Elisa yang dipenuhi kuasa Allah yakni
meninggalnya seorang ajudan perwira raja. Saat penduduk Samaria bergembira
menikmati pertolongan Tuhan dengan segala yang mereka dapatkan dari kemah-kemah
orang Aram, justru perwira tersebut tidak dapat merasakannya sebab ia mati
terinjak-injak oleh kerumunan banyak orang. Peristiwa ini sangat tepat terjadi
sebagaimana yang telah dinubuatkan oleh Elisa .
Kesimpulan Cerita Dari
Kuasa Allah Melalui Suara Kenabian Elisa dalam Mengatasi Kelaparan:
Kuasa dan campur tangan Allah nyata
melalui suara kenabian Elisa yang berkata-kata dengan penuh kuasa dari Allah.
Dimulai dari kembalinya keempat orang kusta setelah menemukan kemah orang Aram
yang telah kosong bersama dengan semua harta benda, makanan dan pakaian yang
orang Aram tinggalkan. Orang kusta itu melaporkan hasil temuan mereka kepada
raja, seluruh penduduk kota kemudian menjarah lokasi perkemahan orang-orang
Aram. Dengan demikian bahwa apa yang dinubuatkan oleh Elisa sebelumnya menjadi
kenyataan. Harga bahan pokok menjadi merosot, nyata terjadi juga kepada perwira
raja bahwa dia hanya akan melihat perubahan kebahagiaan terjadi, namun tidak
akan menikmatinya karena ia mati terinjak-injak di depan pintu gerbang. Ini
akibat dari ketidakyakinan seseorang terhadap Firman Allah yang disampaikan
melalui hambanya yakni nabi Elisa.
Catatan!
Fungsi
kenabian Elisa terbukti dari nyatanya kuasa Allah yang terjadi sesuai dengan
apa yang dikatakan atau dari apa yang dinubuatkan oleh Elisa, semuanya terjadi.
Menurut saya, peristiwa-peristiwa tersebut nyata terjadi tak lain dan tak bukan
karena Allah ingin memberitahuan kepada umat pilihannya bahwa Dia itu ada dan
nyata. Melalui pada hambanya, para Nabi dan Rasul, Allah ingin menyatakan
dirinya dengan kuasa-kuasa yang tidak bisa dilakukan oleh kuasa manapun.
Melaui para Nabi yang diutusnya, kuasa Allah juga nyata kepada mereka untuk
berkata-kata dan bernubuat tentang tindakan-tindakan penghukuman, teguran,
bahkan tindakan kasi sayang Allah kepada umat-umat pilihan-Nya. Melalui Elisa,
Allah ingin membuktikan bahwa sekalipun Allah tidak terlihat secara kasat mata,
namun kuasanya dapat dilihat, dirasakan dan dinikmati oleh umat-Nya. Maka dari
itu, kita sebagai umat kepunyaan-Nya, patutlah kita meyakini akan kuasa dan
kasihnya kepada kita, kita tidak akan dibiarkan-Nya kelaparan, bahkan Allah
tidak akan membiarkan kita mengalami masalah diluar kemampuan kita. Maka, yang
perlu dan penting untuk di mengerti bahwa Allah senantiasa dan turut dalam
mendatangkan kebahagiaan umat-Nya.