Jumat, 30 Juli 2021

Khotbah "Bertambah Teguh dalam Iman dan Pelayanan Bagi Semua"

 

Gereja Toraja Jemaat Moria

Samarinda Sebrang, 25 Juli 2021

Meilina Simon Sariri

2 Raja-raja 4:41-43

Bertambah Teguh dalam Iman dan Pelayanan Bagi Semua

Syalom....

“bertambah teguh dalam iman dan pelayanan bagi semua,” tema ini merupakan tema yang akan menuntun kita selama seminggu yang akan datang, dan juga yang akan menjadi tema perenungan kita bersama-sama di pagi hari ini.

Bapak Ibu Jemaat, seorang tokoh Reformator bernama Marthin Luter pernah mengatakan bahwa, “iman adalah ketika seseorang berani melangkah sekalipun tidak melihat anak tangga”. Pernyataan ini merupakan gambaran iman yang sangat teguh akan pemeliharaan Allah bagi umat-Nya yang berserah kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Masuk dalam bacaan kita di saat hari ini yakni 2 Raja-raja 4, dimana Allah menyatakan pemeliharaan-Nya kepada umat pilihan-Nya.

   Namun berbicara tentang umat pilihan, maka kita akan di  bawa untuk kembali mengingat kisah keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Beberapa kali Allah ingin membumihanguskan umat-Nya karena pemberontakan yang mereka lakukan. Tak hanya itu, beberapa kali kepemimpinan para nabi Allah pun umat pilihan-Nya selalu melakukan kesalahan bahkan tidak menyembah Allah, sehingga Allah memberikan berbagai macam teguran untuk mengingatkan mereka. Juga dalam bacaan  kita di saat hari ini  yang menceritakan tentang pemeliharaan Allah kepada umat-Nya di dalam situasi kelaparan di Gilgal.

     Satu hal yang perlu kita ketahui bersama bahwa Allah terus menyatakan pemeliharaan-Nya kepada umat-Nya bukan karena mereka berbakti, bukan karena mereka taat dan tunduk kepada Allah, tetapi karna Allah melihat keteguhan para hamba-Nya yang Ia utus untuk memimpin umat-Nya yang congkak itu. Dalam hal ini kita diperhadapkan kepada keteguhan iman seorang Nabi yang bernama Elisa.  Di tengah-tengah kelaparan yang melanda penduduk Gilgal, Allah mengutus nabi Elisa untuk menghibur dan menguatkan mereka. Dalam ayat perenungan kita yakni ayat 42-44, di mana Elisa di kunjungi oleh 100 orang hamba Tuhan yang juga terkena dampak kelaparan. Di sinilah Allah meyatakan pemeliharan-Nya kepada umat-Nya melalui keteguhan iman nabi Elisa. Pada saat itu tidak ada makanan, yang ada hanya 20 roti jelai bersama dengan gandum dalam sebuah kantong. Ketika kita cermati, maka 20 roti dan satu kantong gandum tidaklah cukup untuk memberi makan 100 orang. Tetapi karna Elisa percaya dengan sungguh-sungguh bahwa Allah mampu melakukan segala sesuatu bahkan di luar nalar kita sebagai manusia, maka jadilah hal yang memang sangat mustahil untuk terjadi. Meraka makan makanan yang ada dengan sangat berkecukupan bahkan di katakan bahwa makanan itu masi ada sisanya. Hal ini terjadi bukan karena ketaatan umat pilihan Allah, tetapi karena keteguhan iman seorang Elisa yang berserah penuh kepada Allah hingga ia mampu menjalani tugas panggilannya untuk menghibur dan menguatkan umat Allah yang sedang kelaparan. Dengan keteguhan iman, Elisa pun mampu melayani semua orang yang sedang kelaparan.

    Bapak ibu jemaat, seorang penulis buku bernama Eka Darma Putera, dalam bukunya yang berjudul Iman menjawab pertanyaan; mempertanyakan jawaban,” salah satu tema yang dia angkat yakni tentang iman. Dia mengatakan bahwa, dewasa ini, banyak gereja-gereja tertentu lebih mengutamakan kuantitas jemaat bukan kualitas jemaat. Pernyataan ini bukan hanya menampar para pemimpin gereja, tetapi juga harusnya menjadi pertanyaan bagi kita semua sebagai jemaat gereja bahwa seteguh apa iman kita kepada Allah? Apakah jumlah kita yang sangat banyak ini dengan 600 lebih KK sebanding dengan kualitas iman kita yang juga besar? Bapak ibu, jemaat mula-mula yang terdapat di dalam kitab Kisah Para Rasul memperlihatkan kepada kita keteguhah dan kualitas iman yang sangat luar biasa. Dengan keteguhan dan kualitas iman yang besar yang mereka miliki, maka mereka pun mampu melayani semua orang yang ada pada saat itu. mereka bahkan mejual tanah dan harta yang di miliki untuk kemudian membagi-bagikan hasilnya kepada orang-orang yang tidak mampu sehingga mereka merasakan kecukupan yang diliputi suka cita yang besar.

    Dengan demikian, kita memudian menjadi tahu bahwa pemeliharaan Allah nyata kepata umat-Nya yang teguh dalam iman dan pengharapan, dan kemudian mampu melayani semua orang, bukan hanya kepada sesama kita sebagai orang Toraja, bukan hanya kepada sesama kita orang Kristen, bukan hanya dalam lingkungan di mana kita tinggal, tetapi pelayanan ini haru mampu terwujud di mana pun, kapan pun dan kepada siapapun. Allah akan menyatakan pemeliharaan-Nya sekalipun kita tidak melihat anak tangga, sekalipun berhadapan dengan rintangan. Tetapi sejarah membuktikan bahwa memang nyata umat yang teguh dalam iman dan percaya seperti Elisa akan terus melihat pemeliharaan-Nya. 

    Roh Kudus kiranya memampukan kita untuk setia dalam iman dan percaya kepada Allah untuk menyeksikan pemeliharaan-Nya yang sempurna dalam kehidupan kita setiap hari. Amin Firman Tuhan...  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar