Gereja Toraja Jemaat
Moria
Samarinda Sebrang, 25
Juli 2021
Meilina
Simon Sariri
2 Raja-raja 4:41-43
Bertambah Teguh dalam Iman dan Pelayanan Bagi Semua
Syalom....
“bertambah teguh dalam iman dan pelayanan
bagi semua,” tema ini merupakan tema yang akan menuntun kita selama seminggu
yang akan datang, dan juga yang akan menjadi tema perenungan kita bersama-sama
di pagi hari ini.
Bapak Ibu Jemaat, seorang tokoh Reformator
bernama Marthin Luter pernah mengatakan bahwa, “iman adalah ketika seseorang
berani melangkah sekalipun tidak melihat anak tangga”. Pernyataan ini merupakan
gambaran iman yang sangat teguh akan pemeliharaan Allah bagi umat-Nya yang
berserah kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Masuk dalam bacaan kita di saat
hari ini yakni 2 Raja-raja 4, dimana Allah menyatakan pemeliharaan-Nya kepada
umat pilihan-Nya.
Namun
berbicara tentang umat pilihan, maka kita akan di bawa untuk kembali mengingat kisah keluarnya
bangsa Israel dari tanah Mesir. Beberapa kali Allah ingin membumihanguskan
umat-Nya karena pemberontakan yang mereka lakukan. Tak hanya itu, beberapa kali
kepemimpinan para nabi Allah pun umat pilihan-Nya selalu melakukan kesalahan
bahkan tidak menyembah Allah, sehingga Allah memberikan berbagai macam teguran
untuk mengingatkan mereka. Juga dalam bacaan
kita di saat hari ini yang
menceritakan tentang pemeliharaan Allah kepada umat-Nya di dalam situasi
kelaparan di Gilgal.
Satu hal yang perlu kita ketahui
bersama bahwa Allah terus menyatakan pemeliharaan-Nya kepada umat-Nya bukan
karena mereka berbakti, bukan karena mereka taat dan tunduk kepada Allah,
tetapi karna Allah melihat keteguhan para hamba-Nya yang Ia utus untuk memimpin
umat-Nya yang congkak itu. Dalam hal ini kita diperhadapkan kepada keteguhan
iman seorang Nabi yang bernama Elisa. Di
tengah-tengah kelaparan yang melanda penduduk Gilgal, Allah mengutus nabi Elisa
untuk menghibur dan menguatkan mereka. Dalam ayat perenungan kita yakni ayat
42-44, di mana Elisa di kunjungi oleh 100 orang hamba Tuhan yang juga terkena
dampak kelaparan. Di sinilah Allah meyatakan pemeliharan-Nya kepada umat-Nya
melalui keteguhan iman nabi Elisa. Pada saat itu tidak ada makanan, yang ada
hanya 20 roti jelai bersama dengan gandum dalam sebuah kantong. Ketika kita
cermati, maka 20 roti dan satu kantong gandum tidaklah cukup untuk memberi
makan 100 orang. Tetapi karna Elisa percaya dengan sungguh-sungguh bahwa Allah
mampu melakukan segala sesuatu bahkan di luar nalar kita sebagai manusia, maka
jadilah hal yang memang sangat mustahil untuk terjadi. Meraka makan makanan
yang ada dengan sangat berkecukupan bahkan di katakan bahwa makanan itu masi
ada sisanya. Hal ini terjadi bukan karena ketaatan umat pilihan Allah, tetapi
karena keteguhan iman seorang Elisa yang berserah penuh kepada Allah hingga ia
mampu menjalani tugas panggilannya untuk menghibur dan menguatkan umat Allah
yang sedang kelaparan. Dengan keteguhan iman, Elisa pun mampu melayani semua
orang yang sedang kelaparan.
Bapak ibu jemaat, seorang penulis buku
bernama Eka Darma Putera, dalam bukunya yang berjudul Iman menjawab pertanyaan;
mempertanyakan jawaban,” salah satu tema yang dia angkat yakni tentang iman.
Dia mengatakan bahwa, dewasa ini, banyak gereja-gereja tertentu lebih
mengutamakan kuantitas jemaat bukan kualitas jemaat. Pernyataan ini bukan hanya
menampar para pemimpin gereja, tetapi juga harusnya menjadi pertanyaan bagi
kita semua sebagai jemaat gereja bahwa seteguh apa iman kita kepada Allah?
Apakah jumlah kita yang sangat banyak ini dengan 600 lebih KK sebanding dengan
kualitas iman kita yang juga besar? Bapak ibu, jemaat mula-mula yang terdapat
di dalam kitab Kisah Para Rasul memperlihatkan kepada kita keteguhah dan
kualitas iman yang sangat luar biasa. Dengan keteguhan dan kualitas iman yang
besar yang mereka miliki, maka mereka pun mampu melayani semua orang yang ada
pada saat itu. mereka bahkan mejual tanah dan harta yang di miliki untuk
kemudian membagi-bagikan hasilnya kepada orang-orang yang tidak mampu sehingga
mereka merasakan kecukupan yang diliputi suka cita yang besar.
Dengan demikian, kita memudian menjadi tahu bahwa pemeliharaan Allah nyata kepata umat-Nya yang teguh dalam iman dan pengharapan, dan kemudian mampu melayani semua orang, bukan hanya kepada sesama kita sebagai orang Toraja, bukan hanya kepada sesama kita orang Kristen, bukan hanya dalam lingkungan di mana kita tinggal, tetapi pelayanan ini haru mampu terwujud di mana pun, kapan pun dan kepada siapapun. Allah akan menyatakan pemeliharaan-Nya sekalipun kita tidak melihat anak tangga, sekalipun berhadapan dengan rintangan. Tetapi sejarah membuktikan bahwa memang nyata umat yang teguh dalam iman dan percaya seperti Elisa akan terus melihat pemeliharaan-Nya.
Roh
Kudus kiranya memampukan kita untuk setia dalam iman dan percaya kepada Allah
untuk menyeksikan pemeliharaan-Nya yang sempurna dalam kehidupan kita setiap
hari. Amin Firman Tuhan...