Samarinda, 02 Agustus 2021
Meilina Simon Sariri
INJIL YOHANES 15:1-8 (Pokok Anggur yang Benar)
“Yesus Sumber dan Jaminan Kehidupan”
Syalom...Bapak/I, dan Sdra/I,
bacaan kita dalam teks ini berbicara tentang Yesus sebagai pokok Anggur yang
benar yang memberikan dan menjanjikan jaminan kehidupan (berbuah). Jaminan
kehidupan di berikan kepada orang-orang yang percaya, hidup dan tinggal di
dalam Yesus. Ini bukan semata-mata harapan dari kita sebagai manusia, namun
merupakan pemberian Yesus yang menjadi sumber jaminan kehidupan orang-orang
yang hidup percaya, berserah dan tinggal di dalam Dia. Sama halnya dengan yang
dikisahkan dalam teks bacaan kita saat ini.
Kitab Injil Yohanes ini di tulis oleh Rasul Yohanes,
anak Zebedeus pada saat dia berada di
Yerusalem. Yohanes menulis kitab
ini sebelum dia di buang ke pulau Patmos. Yohanes menulis kitab ini untuk
menggambarkan perjalanan hidup Yesus dari permulaan sampai penyaliban dan kebangkitan, seperti yang
juga tercatat dalam injil sinoptis lainnya dengan ciri dan khas masing-masing
penulis. Kemudian,
dalam menceritakan kisah dan perjalanan Yesus Kristus, Yohanes tidak hanya
mengisahkan karya keselamatan-Nya, tetapi juga karya penginjilan yang Dia
lakukan selama hidup-Nya. Dalam melakukan penginjilan-Nya, salah satu
metode yang Ia pakai yaitu
‘Perumpamaan”. Dalam teks bacaan ini, mengambil salah satu perumpamaan tersebut
yakni “Pokok Anggur yang Benar”.
Bapak/i, Sdr/I, dalam teks ini,
Yesus sendiri mengumpamakan diri-Nya sebagai pokok Anggur yang benar. Pohon
atau pokok Anggur adalah pokok tanaman yang memiliki dan menghasilkan buah yang
banyak. Di dalam Perjanjian Lama, Anggur melambangkan keberhasilan Israel yang
melakukan pekerjaan Allah di dunia.
Kemudian di dalam Perjamuan Paskah, buah Anggur merupakan lambang kebaikan Allah bagi
umat-Nya. Kemudian, di dalam teks bacaan ini, di mana Yesus mengumpamakan
diri-Nya sendiri sebagai pokok Anggur yang benar dan di mana Allah merupakan
pengusaha yang merawat dan menumbuhkannya (ayat 1&2). Lebih lanjut Yesus
menjelaskan kepada Murid-murid-Nya dengan mengisahkan dua jenis ranting (ayat
3). Ranting dari kata dasar Yunani yaitu “Klèma”, kata ini di sebutkan
sebanyak 4x d alam
bacaan ini. Di mana dalam ayat ini menyebutkan dua jenis ranting, yakni ranting
yang tidak berbuah dan ranting yang menghasilkan buah. Kemudian, penjelasan
dari kedua ranting ini sesuai dengan teks bacaan yakni:
-
Yang pertama: Ranting
yang Tidak Menghasilkan Buah (ayat 4, 5 & 6)
Ranting
ini akan di potong dan di bakar karena tidak menghasilkan buah seperti yang di
inginkan oleh Tuannya (Allah). Yesus mengatakan bahwa jika manusia tidak
tinggal dan hidup di dalam Dia, maka kita sebagai manusia tidak akan pernah
bisa berbuah. Dia menekankan Kemahakuasaan-Nya sebagai satu-satunya yang bisa
memberikan kehidupan. Dan ketika manusia tidak tinggal dan hidup di dalam-Nya, maka nasibnya akan sama seperti
ranting yang tidak menghasilkan buah itu lalu kemudian di campakan kedalam api
dan di bakar (neraka).
-
Yang ke dua: Ranting yang
Menghasilkan Buah
Penjelasannya
merupakan lawan dari buah pertama di atas, di mana, ranting ini merupakan
ranting yang hidup dari pokoknya dan menghasilkan buah yang sangat banyak.
Ranting ini bagaikan manusia yang tinggal di dalam Allah sehingga dia
menghasilkan buahnya, kehidupannya di jamin, bahkan segala keinginannya akan di
penuhi. (ayat ke 7).
Perumpamaan tentang pokok Anggur yang benar dan juga
pengertian tentang ranting yang tidak berbuah dan yang berbuah ini kembali
menjadi perumpamaan tentang kehidupan kita sebagai umat manusia dalam memaknai
kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Allah menuntut kita untuk hidup di dalam
Dia yang memberikan kehidupan. Yesus sendiri bahkan memberitahukan akibat dari
keegoisan kita yang tidak mau menerima dan hidup di dalam Dia yakni kehidupan
yang akan di buang dan di campakan ke dalam api. Yesus sendirilah yang mengakui
otoritas-Nya sebagai yang Maha kuasa
yang mampu menentukan dan menjamin kehidupan tiap-tiap ranting-Nya dan
tiap-tiap kehidupan umat yang di kasihi-Nya, tentu dengan tuntutan-Nya untuk
hidup dan tinggal di dalam-Nya (ayat 8).
Dalam bacaan kita ini, Allah menuntut kita untuk
tinggal di dalam-Nya dan menghasilkan buah yang banyak. Kata “buah” dalam
bahasa Yunani merupakan kata benda maskulin tunggal dengan kata dasar “Karpos” yang berarti “tuaian”, di mana
kata ini di sebutkan sebanyak 6x dengan kata “berbuah”. Tentu, kata ini
memiliki makna dan arti yang sangat mendalam. Allah menekankan kata “berbuah”
dan ini di tujukan kepada orang-orang yang tinggal dan hidup di dalam-Nya
sebagai jaminan. Sebaliknya dengan orang-orang yang tidak tinggal di dalam
Allah, maka dia tidak akan menghasilkan buah dan dia sebagai ranting akan di
potong dan di campakan ke dalam perapian yang menyala untuk kemudian di bakar,
sebab tidak ada gunanya lagi dia hidup, apalagi tidak hidup dan tinggal di dalam
Allah.
Nah, apa yang dapat kita refleksikan dari teks yang
menjadi renungan kita ini?
Yaitu bahwa mari kita memenuhi tuntutan, panggilan dan
perintah Yesus Kristus Tuhan kita untuk hidup dan tetap tinggal di dalam-Nya.
Mari kita berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam-Nya sebagai umat tebusan-Nya.
Timbal balik yang akan kita dapatkan yakni kehidupan yang di jamin oleh-Nya,
dan memenuhi keinginan kita dengan memberikan yang terbaik untuk kita. Namun
perlu di pahami bahwa, hidup di dalam Yesus dengan tujuan untuk mendapatkan
semua yang kita inginkan adalah salah. Sejatinya bahwa merupakan keharusan
untuk tinggal di dalam Dia, karena hanya Dialah jalan keselamatan dan hidup, di
luar Dia, tidak ada jalan lain. Untuk itu mari hidup dengan sungguh-sungguh di
dalam-Nya, tidak untuk mendapatkan imbalan karena apa pun yang kita berikan,
tidak akan pernah setimpal dengan apa yang sudah Dia berikan, tetapi hidup
untuk mengaku bahwa Dialah Tuhan dan Juru Selamat yang ajaib itu. Hidup dalam
Dialah merupakan satu-satunya jalan menuju keselamatan yang kekal dan abadi.
Dia memanggil kita untuk hidup dan tinggal di dalam-Nya karena kasih-Nya kepada
kita. Responlah kasih-Nya dan layanilah Dia dalam setiap aspek kehidupan kita. Kehidupan
kita sebagai persembahan yang hidup untuk tinggal dan tetap di dalam Dia yang
memberikan kehidupan.
Mari tunaikan tugas dan panggilan kita sebagai umat
tebusan dan kepunyaan-Nya utuk hidup di dalam Dia, berakar, bertumbuh dan
menghasilkan buah yang banyak, dan semua itu hanya untuk kemuliaan Yesus
Kristus semata. Percaya, bahwa hidup kita tidak akan sia-sia di dalam-Nya,
Yesus menjanjikan jaminan kehidupan yang kekal, seperti tema kita saat ini
yakni “Yesus sumber Kehidupan”.
Kiranya Roh Kudus yang akan
memapukan kita untuk mengimplementasikan Firman-Nya dalam hidup dan karya kita
di dunia ini. Amin
Firman Tuhan.